Curahan Pilu Untuk Pemimpin Negeri Indonesia
“untukmu yang duduk sambil diskusi, untukmu yang biasa bersafari, disana...digedung DPR” (RIO SETIADI)
Kutipan kata-kata seorang tokoh penting di Bangka Belitung dibukunya mungkin menyambung dengan apa yang akan aku sampaikan pada para penguasa dinegeri ini, yang asyik berdiskusi ada pula yang sangat menarik membuatku ingin menulis curahan untuk para pemimpin yaitu satu lirik yang menarik disalah satu lagu musisi namanya Iwan fals seperti dilagu surat untuk wakil rakyat yang berlirik “wakil rakyat.. seharusnya merakyat, jangan tidur waktu sidang tentang rakyat.
Ku titip salam untuk para pemimpin negeri ini dari anak desa yang rindu kesejahteraan. Di sini negeriku tempat jantungnya dunia seperti yang banyak orang katakan namun mengapa aku merasa terjajah dinegeri sendiri. Wahai para pemimpin negeri ini lihat rakyatmu yang masih mengalami penderitaan dimana-mana. Dari kelaparan, kekeringan, krisis moneter dan bahkan kabut asap yang sampai banyak merenggut nyawa saudara-saudara kami. Aku tak pandai berkata-kata apa yang tercurah di tulisan ini adalah murni akan apa yang aku lihat dan apa yang sedang terjadi. Kami para rakyatmu sudah banyak mengalami “diabetes” menerima janji-janji manis yang dilontarkan. Para pemimpin penguasa kebijakan dinegeri Indonesia berikanlah kepastian akan nasib anak cucumu penerus bangsamu ini.
Aku disini mewakili suara yang mungkin tak pernah sampai ke telinga para pemimpin yang terhormat. Bagaimana nasib anak cucumu nanti , jika hari ini hanya ada perdebatan dimana-mana. Jika hanya mengedepankan ego hidup didunia ini nasib anakmu ini dan mungkin nasib orang banyak sedang dipertaruhkan. Para pemimpin yang terhormat anakmu ini sedang mengadu pada yang sedang duduk dikursi empuk dengan makanan enak didepannya. Lihatlah kebawah dan datanglah pada kami apa yang kami makan. Anakmu ini berharap kesejahteraan dan pemerataan ekonomi.
Pemimpin negeri ini yang telah kami anggap sebagai bapak yang akan membangun anak-anaknya menjadi orang yang sukses. Lihatlah ,rasakanlah, cobalah dan bergeraklah berilah kami solusi akan semakin sulitnya perekonomian ini . anak cucumu sedang kelaparan, ketakutan dan kedinginan dirumah sendiri. Perbaiki ekonomi kita dan naikan harga jual hasil tani, nelayan agar sebanding dengan apa yang diilakukan.
Dengan kenaikan harga bahan pokok mungkin tidak terlalu berdampak besar bagi kalangan menegah keatas namun bagi kalangan menegah kebawah sangat membuat keadaan kami semakin tercekik. Bahkan seringkali kami kelaparan karna tak mampu membeli bahan pokok karna tingginya harga yang tak sebanding dengan penghasilan, contohnya saja orang tuaku sebagai petani yang hanya bekerja dari menyadap karet yang hanya dapat 2 ratus ribu tiap minggu saja. Menghidupi anak-anaknya yang memiliki mimpi yang besar menjadi orang yang terdidik dan berguna bagi nusa dan bangsa. aku anak petani tersebut bersyukur karna bisa merasakan menuntut ilmu hingga ke jenjang kuliah lewat program yang para pemimpin negeri ini buat yaitu program beasiswa miskin beprestasi.
Para pemimpin negeriku dengarkan curahan anakmu ini, aku sangat ingin menjadi seorang yang akan menjadi salah satu pemimpin di negeri ini. Pemimpinku yang terhormat aku memiliki mimpi yang besar namun apalah dayaku. Dari sekian banyak beasiswa kami hanya dapat mengambil satu saja bahkan uang beasiswa yang aku dapatkan tak cukup dengan keadaan perekonomian yang sangat parah seperti sekarang. Mengharapkan dari orang tua untuk keadaan seperti sekarang untuk mereka pun tak cukup.
Sebagaimana bangsa-bangsa didunia , Indonesia pun tak luput dari terkaman krisi berkepanjangan 17 tahun sudah sejak krisis moneter 1997, dari krisis ekonomi, politik, moral bahkan krisis kepercayaan pun enggan ketinggalan menjamah negeri Indonesia. Sekarang krisis mulai perlahan menghampiri negeri ini kembali dengan anjloknya rupiah, besarnya harga kebutuhan, tersebarnya phk besar-besaran dimana-mana.
Bukan lantaran miskin , namun negeri ini sangatlah kaya akan sumber daya alam, jumlah penduduk yang sangat besar hingga masuk dalam 5 besar penduduk terbanyak didunia. Namun yang mewakili Indonesia dimata dunia hanya hitungan orang saja. Hari ini aku salah satu anak desa yang sekarang menjadi mahasiswa di salah satu perguruan negeri di Indonesia menyuarakan suaranya, mencurahkan segala isi hatinya yang telah tersimpan begitu lama hingga menemukan titik jenuhnya pada saat menulis ini.
Pemimpin negeriku yang tercinta meski engkau bukan pahlawan maupun orang suci yang turun dari langit . namun aku mewakili semuanya berharap para pemimpin negeriku ini meskipun orang biasa namun biasa melakukan pekerjaan-pekerjaan besar dalam kesunyian, sampai waktu masa kalian menjadi pemimpin negeri ini habis. Yang anakmu ini harapkan hanya para pemimpinku pemimpin kami semua bisa menyelsaikan kerja-kerja besar itulah yang kita butuhkan disaat krisi. Bukan sekedar orang-orang yang tampak besar tapi hanya melakukan kerja-kerja kecil, lalu menulisnya dalam autobiografinya.
Besar harapan saya tulisan ini tak hanya dilewati maupun hanya sekedar dibaca tanpa memahami apa yang kami maksudkan. Perbaiki pemerataan ekonomi, buatlah harga-harga beli sebanding dengan penghasilan. Kami dari lokal ingin berdampak internasional nantinya. Jangan pernah bunuh karakter kami hanya karna himpitan ekonomi. Satu kursi mu digedung besar sana mewakili jutaan mimpi anak Indonesia. Trims
SEKILAS TENTANG PENGIRIM ARTIKEL/ PENDAPAT
Nama saya Rapdi Rahasiwi lahir di Puding Besar, 15 Juli 1997. Merupakan salah satu mahasiswa di perguruan tinggi di Universitas Bangka belitung. Sekarang semester 5
penerima salah satu beasiswa miskin berprestasi, juga aktif diorganisasi aktivis KAMMI BABEL (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Bangka Belitung).
Biarkan kami bersuara, kami yang masih peduli pada negeri ini
Komentar
Posting Komentar